Beranda | Artikel
Haramnya Mengarang Mimpi
Rabu, 3 Januari 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim

Haramnya Mengarang Mimpi adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 20 Jumadal Akhir 1445 H / 02 Januari 2024 M.

Kajian Tentang Haramnya Mengarang Mimpi

Kita telah sampai pada hadits Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, yaitu hadits dari Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam:

أَفْرَى الفِرَى أن يُرِيَ الرجل عينيه ما لم تَرَيَا

“Kedustaan yang paling dusta adalah seseorang yang menceritakan sesuatu yang tidak dilihatnya.” (HR. Bukhari)

Artinya dia tidak bermimpi sesuatu, namun mengarang-ngarang bahwa bermimpi melihat ini dan itu. Ini termasuk kedustaan yang paling dusta. Seseorang menceritakan sesuatu dengan alasan bahwa dia bermimpi melihat sesuatu tersebut, padahal dia tidak melihatnya. Karena pada dasarnya mimpi adalah sesuatu yang rahasia, hanya diketahui oleh orang yang bermimpi. Oleh karena itu, seseorang tidak boleh mengarang-ngarang mimpi dan menceritakannya kepada orang lain.

Manusia kadang-kadang menggunakan tipu daya semacam ini untuk mencapai keinginan dunia, seperti harta, pengaruh, atau hal-hal dunia duniawi lainnya. Berbohong dengan mimpi ini termasuk perbuatan haram.

Hadits berikutnya:

وعن سَمُرَةَ بنِ جُنْدُبٍ – رضي الله عنه – قَالَ: كَانَ رسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – مِمَّا يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ لأَصْحَابِهِ: «هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنْ رُؤْيَا؟» فَيَقُصُّ عَلَيْهِ مَنْ شَاءَ اللهُ أَنْ يَقُصَّ…

Dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu ‘Anhu, Beliau berkata: “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sering bertanya kepada para sahabat: “Apakah ada salah seorang di antara kalian yang melihat sesuatu dalam mimpinya?” Maka orang yang ditanya oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (kalau memang dia bermimpi) menceritakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam…”

Menit ke-39:04 Yang diambil dari hadits ini bahwa kalau seseorang bermimpi, dan mimpi itu benar, maka waktu yang paling tepat, kalau memang harus diceritakan, adalah di pagi hari. Hal ini sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu bertanya pada para sahabat di pagi hari: “Siapa di antara kalian bermimpi di malam hari?”

Beliau pun demikian, ketika beliau mimpi di malam hari, paginya langsung beliau ceritakan kepada para sahabat.

Kemudian yang kedua, dianjurkannya seseorang bertanya tentang mimpi, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ini pun hal yang boleh kita bertanya kepada keluarga, anak, atau murid. Apa ada di antara mereka yang bermimpi, kemudian dia menceritakan mimpinya.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53777-haramnya-mengarang-mimpi/